Keadaan ekonomi nasional maupun global yang tidak menentu mengharuskan semua orang bisa menjaga asetnya sendiri dengan baik. Menabung tidak bisa menjaga aset karena nilai uang tetap padahal terjadi inflasi setiap tahunnya. Untuk menjaga aset dari inflasi, maka Anda harus melakukan investasi. Ada cukup banyak jenis investasi yang bisa Anda lakukan mulai dari yang rendah risiko hingga tinggi risiko. Salah satu jenis investasi yang sedang populer saat ini adalah investasi reksadana. Simak artikel ini untuk mengetahui lebih lengkapnya!

Mengenal Reksadana

Secara sederhana, reksadana merupakan tempat mengumpulkan dana dari mereka yang ingin berinvestasi. Perusahaan atau bank yang menampung dana investasi berperan sebagai manajer investasi. Nanti manajer investasi inilah yang akan mengelola dana yang masuk untuk diinvestasikan di produk tertentu. Contohnya yaitu obligasi, saham, pasar uang, deposito, dan lain sebagainya. Cocok untuk investor pemula karena hanya perlu menyetorkan dana saja.

Jenis-Jenis Reksadana

Jenis-jenis reksadana cukup beragam karena penempatan dana yang juga beragam. Memilih jenis reksadana menjadi hal yang sangat penting karena berpengaruh terhadap return yang akan didapatkan. Adapun jenis reksadana yang paling umum yaitu:

  1. Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang bisa dilakukan oleh Anda yang ingin berinvestasi jangka pendek. Nanti uang yang Anda investasikan akan dimasukkan ke pasar uang berisiko rendah seperti obligasi dan deposito.

investasi reksadana
  1. Reksadana Saham

Dibandingkan jenis reksadana lain, reksadana ini paling tinggi risiko namun paling tinggi juga keuntungannya. Anda yang ingin investasi jangka panjang bisa memilihnya karena biasanya dilakukan di atas 5 tahun. 

  1. Reksadana Pendapatan Tetap

Jenis reksadana ini biasa dilakukan dalam kurun waktu 1 sampai dengan 3 tahun. Sama seperti reksadana pasar uang, investasi ini juga dilakukan pada obligasi atau produk keuangan yang memiliki risiko minim dan keuntungan stabil.

  1. Reksadana Campuran

Jenis reksadana terakhir adalah reksanada campuran yang menggabungkan beberapa jenis investasi. Biasanya dilakukan dalam kurun waktu 3-5 tahun dengan penempatan di obligasi, saham, dan deposito.

Keuntungan Reksadana

Berikut ini keuntungan investasi di reksadana:

  1. Mudah untuk pemula

Reksadana adalah investasi yang paling tepat untuk pemula. Anda tidak perlu mempelajari mengenai saham karena manajer investasi yang akan melakukannya. Cukup menyetorkan uang, maka Anda akan mendapatkan keuntungan.

  1. Bisa dimulai dengan modal kecil

Sebagian orang tidak melakukan investasi karena kendala modal. Padahal reksadana bisa dimulai dengan modal yang sangat kecil yaitu Rp100.000,00 saja.

  1. Aman 

Dana yang terkumpul dari berbagai investor nantinya akan dipecah ke beberapa instrumen melalui verifikasi investasi. Karena itu, investasi akan menjadi aman dari kerugian.

Pasalnya jika ada perusahaan yang merugi, maka masih ada instrumen lain yang bisa mendapatkan keuntungan. Manajer investasi akan mengatur semuanya, jadi anda tinggal menyetorkan dana saja. 

Investasi di Reksadana Bank Sinarmas

Memilih manajer investasi yang tepat merupakan hal terpenting saat investasi di reksadana. Bank Sinarmas sebagai bank kredibel di Indonesia menawarkannya untuk Anda yang masih pemula. Produk tersebut dikenal dengan nama Danamas Saham. 

Tidak hanya investor yang sudah lama berkecimpung di dunia investasi, reksadana ini cocok untuk pemula, mahasiswa, maupun first jobber. Pasalnya investasi bisa dimulai dengan modal sangat kecil yaitu Rp100.000,00 saja. 

Jika ingin melanjutkannya, Anda juga bisa membeli dengan Rp100.000,00 atau kelipatannya. Bukan hanya itu saja, membuka Danamas Saham juga sangat mudah dengan persyaratan yang tidak ribet.

Itulah pembahasan mengenai investasi reksadana serta rekomendasinya. Bank Sinarmas adalah bank kredibel sehingga aman untuk investasi. Anda yang membutuhkan informasi lebih lengkap mengenai reksadana yang ditawarkan bisa menghubungi call center atau mengunjungi laman resmi yaitu www.banksinarmas.com